Hallo sahabat Pusat Wallsticker, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang cerita asal usul sejarah Shopee di Indonesia. Seperti yang kita ketahui Shopee merupakan salah satu platform online shop atau market place terbesar dan terbaik di Indonesia. Siapa sih sekarang yang tidak kenal Shopee ?.
Begitu banyak iklan Shopee ada dimana mana, misalnya iklan di televisi, di channel youtube, di website informasi , di dalam aplikasi handphone dan banyak lagi iklan iklan yang bermunculan yang menjadikan Shopee bisa menjadi terkenal seperti sekarang.
1. Biografi Pendiri Shopee
Dikutip dari Wikipedia, orang yang mendirikan Shopee bernama Forrest Li. Nama lengkapnya adalah “Forrest Xiaodong Li”. Forrest Li dilahirkan di Tianjin, China pada tanggal 1977.
Sejak masih kecil, Forrest Li adalah seorang yang suka bermain game. Dia menghabiskan waktu didalam hari harinya dengan bermain game, sampai sampai ibu dari Forrest Li memarahinya karena ulahnya itu.
Ibu nya sempat kesal dan pernah berkata kepada Forrest Li “Apakah kamu akan menghabiskan waktu dimasa mudamu untuk hal yang tidak berguna seperti ini”, yang dimaksud pastilah bermain game.
Forrest Li merupakan mahasiswa asal Shanghai Jiao Tong University dengan kelas bahasa Inggris. Dia berhasil memperoleh gelar Bachelor of Enginnering di Universitas tersebut.
Pada saat kuliah, dosennya menyuruh untuk memilih nama barat untuknya. Lalu dia memilih nama Forrest karena terinspirasi dari sebuah film yang berjudul “Forrest Gump”. Fim tersebut dibintangi oleh aktor ternama pada masanya yaitu “Tom Hanks”. Jadi nama sebelumnya Xiaodong Li.
2. Cikal Bakal Shopee
Ketika kuliah Forrest Li adalah seorang yang cukup susah dalam berinteraksi dengan teman-temannya. Forrest Li merupakan seorang yang pemalu, dan karena itulah dia menghabiskan banyak waktunya bersama dunianya sendiri yaitu bermain video game, yang membuatnya begitu nyaman dan senang.
Sesudah Forrest Li lulus dari kuliahnya, dia sempat bekerja di perusahaan ternama yaitu Motorola Solution dan Corning Inc di Cina. Dia memperoleh banyak pengalaman saat bekerja di sana. Hari berganti hari, dan Forrest Li mendapatkan kondisi yang kurang nyaman pada saat bekerja disana. Dia pun akhirnya mempunyai keingingan untuk mendirikan sebuah perusahaan.
Akhirnya Forrest Li memperbaharui dan meningkatkan pendidikannya di Stanford Graduate School Of Business dengan masuk ke dalam program Master Of Business Administration. Disanalah dia bertemu dengan kekasihnya yang di akhirnya menjadi istrinya.
3. Inspirator Forrest Li
Pada saat menjelang tahun 2005 di saat kelulusan calon istrinya, dia mendapatkan informasi bahwa Steve Jobs yaitu seorang yang mendirikan Apple, akan berpidato di upacara kelulusan istrinya tersebut.
Forrest Li tidak mau melewatkan kesempatan tersebut untuk hadir dan mendengarkan pidato tersebut. Pidato luar biasa dari Steve Jobs membuat Forrest Li sangat bersemangat untuk membuat suatu bisnis
Kalimat yang sangat dia ingat adalah “Stay Hungry Stay Foolish” yang artinya “Tetaplah Merasa Lapar Tetaplah Merasa Bodoh” makna dari kalimat tersebut adalah jika kita merasa sudah kenyang dan sudah merasa cukup, maka kita akan cenderung untuk berpuas diri. Lalu “tetaplah merasa bodoh”, maknanya adalah supaya kita selalu ingin belajar dan meningkatkan kemampuan agar berkembang, serta menambah wawasan sehingga menjadi lebih pintar dan lebih cerdas.
Kalimat yang diucapkan Steve Jobs tersebut membuat Forrest Li terus memutar ulang video nya dan dia bertekad kuat untuk mendirikan perusahaannya.
Forrest Li sukses membuat berbagai game yang sangat terkenal salah satunya adalah free fire dan menghasilkan induk bagi tumbuhnya platform online-shop Shopee.
4. Peluncuran Shopee
Shopee mempunyai kantor yang berpusat di Singapura dibawah e-commerce SEA Group atau yang dikenal sebelumnya yaitu Ganera yang didirikan pada tahun 2009.
Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, karena sebelumnya Garena sendiri sudah ahli didalam teknologi, maka untuk membuat divisi baru dengan tujuan transaksi jual beli online menjadi tidak terlalu susah bagi mereka.
Pada tahun 2015 juga, Forrest Li memperluas jangkauan Shopee ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Pada tahun 2019, Shopee sudah aktif di negara Brazil yang menjadikannya Shopee pertama di Amerika Selatan dan diluar Asia.
5. Partner Forrest Li
Forrest Li mendirikan Shopee di Singapura bersama Chris Feng. Forrest Li memilihi Chris Feng sebagai pimpinan Shopee. Chris Feng, adalah salah satu mantan Rocket Internet yang pernah memimpin “Zalora” dan “Lazada” . Mungkin inilah alasan kenapa Shopee bisa melaju sedemikian cepatnya saat pertama kali diluncurkan.
Kita bisa bayangkan dari pimpinannya saja sudah berpengalaman di dalam dunia teknologi. Shopee sendiri dipegang oleh orang yang sangat berpengalaman di dunia teknologi dan bisnis online. Karena itulah hanya dalam waktu singkat yakni beberapa bulan saja, Shopee sudah dikenal dan banyak digunakan sebagai market place dan jual beli secara online oleh banyak orang.
6. Prestasi dan Kekayaan Forrest Li
Di dalam bidang teknologi, Forrest Li termasuk menjadi salah satu dari 21 orang yang sangat berpengaruh loh. Pada tahun 2015, Li mendapatkan penghargaan di Singapura yaitu Ernst & Young Entrepreneur of the Year dalam kategori Internet dan Mobile.
Forrest Li berada dalam urutan ke 7 dari 50 orang paling kaya di Singapura. Dikutip dari majalah Bloomberg, jumlah kekayaan bersih dari Forrest Li pada tahun 2020 adalah 9,5 Milyar Dollar AS dan jika di rupiahkan sekitar 134,4 trilyuan rupiah. Wow, angka yang fantasitis bukan ?
7. Kesimpulan
Di zaman sekarang yang dimana teknologi sudah menjadi sebuah kebutuhan, persaingan jual beli online adalah sesuatu yang tidak dapat untuk kita hindarikan. Seandainya kita ingin mengajukan komplain ataupun mengeluh terhadap perkembangan teknologi, maka tidak akan berhasil, jadi ya sia sia saja.
Sebagai contoh kita sudah membuat toko online yang bagus dan dapat mendatangkan customer yang banyak. Kemudian ada lagi yang membuat toko online lainnya yang menjual produk dan kategori yang sama dengan kita, kita tidak mungkinkan untuk melarang mereka, karena berjualan itu bebas asalkan sesuai aturan, tidak melanggar undang-udang, dan ada izinnya serta patuh pada hukum negara.
Ketika suatu usaha itu laris maka akan mengundang para usahawan lain untuk ikut menjual produk yang sama laris dan itu sesuatu hal yang wajar dan tidak bisa dilarang. Jadi ketika sebuah bisnis memberikan profit yang baik maka akan mengundang pebisnis lain untuk ikut berjualan dengan barang atau layanan yang sama, karena model bisnis yang seperti itu telah terbukti diterima. Begitu juga dengan Shopee, Shopee melihat Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat bagus. Jadi wajar dengan kompetisi itu membuat platform Shopee menjadi semakin maju, berkembang dan besar seperti sekarang ini.
Tinggalkan Balasan