Saat ini siapapun punya potensi untuk memulai bisnis online, mulai dari pelajar, ibu rumah tangga bahkan karyawan, yang punya pekerjaan pun dapat melakukannya asalkan fokus dan yakin dalam menjalankan bisnis online tersebut.
Bisnis online bisa menjadi alternatif dalam mendapatkan penghasilan tambahan bahkan bisa jadi bisnis utama jika dijalani dengan tekun. Cukup mudah memulai bisnis online, fitur yang disediakan sangat mudah dipelajari para pemula, jangkauan pasarnya pun lebih luas sehingga membuka peluang keuntungan lebih besar.
Selain itu, melakukan bisnis online tidak memerlukan toko offline, sehingga bagi kamu yang memiliki modal kecil, bisnis online bisa dijalani sekarang juga dengan membuat website toko, media social dan marketplace.
Terkadang, masih banyak orang yang bingung memulai bisnis online darimana dan prosesnya pun mungkin tidak semudah kelihatannya, tapi pasti kamu bisa melakukannya, karena semua tools nya sudah tersedia secara gratis hanya tinggal menjalankannya saja.
Bagi kamu yang masih bingung mungkin 5 tahap bikin bisnis online ala Raymond Chin ini bisa jadi acuan kamu dalam memulai bisnis online.
1. Menyiapkan Ide Bisnis
Tahap pertama yakni menyiapkan ide bisnis, jika sudah menemukan ide yang menurut kamu menarik, selanjutnya kamu perlu mengevaluasi terlebih dahulu, apakah bisnis dari ide tersebut benar-benar ingin kamu jalani, karena biasanya ide yang bagus membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi bisnis yang besar.
Setelah ada ide, kamu bisa melakukan market research, hal tersebut bertujuan untuk melihat competitor agar mengetahui apakah ide yang kalian punya sudah ada yang menjalankannya atau belum.
Jika sudah ada, kalian bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, harga jualnya, review kualitas produk dan minat pasarnya seperti apa. Hal tersebut bisa kamu cari tahu lewat platform Google untuk validasi ide kamu.
2. Minimum Viable Produk (MVP)
Di tahap ini kamu hanya perlu bikin produk kecil yang belum sempurna untuk dijual, tidak perlu design yang terlalu bagus dan tidak perlu stock terlalu banyak, nilai ekonominya tidak harus masuk akal yang penting tetap memiliki untung meskipun sedikit. Karena tujuan utama MVP ini dilakukan yaitu untuk mendapatkan timbal balik dari pembeli langsung.
3. Menyiapkan Infrastruktur
Setelah melalui tahapan MVP biasanya sudah dapat diketahui produk dan cara jualannya, namun kebanyakan orang masih bingung bagaimana cara membuat sistemnya. Nah, untuk bisnis kecil disarankan untuk membuat sistem yang sederhana.
Intinya tahap ini kamu harus menyiapkan infrastruktur bisnis, seperti akun website, media social, atau marketplace, agar bisnis kamu dapat beroperasi dan yang terpenting adalah fokus pada produk dan cara pemasarannya.
Kamu bisa mengatur keuangan cukup dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan, kemudian mengatur operasional seperti biaya transportasi, catat persediaan kebutuhan dan catat juga data pembeli, terakhir mengatur budget untuk marketing ini bisa dilakukan dengan system kolateral yaitu aktif membuat konten di media social, dan membuat akun yang terintegrasikan ke Instagram shop, tiktok shop, atau facebook shop.
4. Cari Customer
Setelah melewati 3 fase diatas, selanjutnya cara agar bisnis kamu berjalan lancar yakni dengan mencari customer, jika kamu sudah memiliki customer maka bisnis akan berputar mengulangi proses produksi produk kemudian mengembangkan produk dan mencari customer lagi.
Untuk menemukan pelanggan kamu bisa memanfaatkan fitur gratis melalui media social instagram atau tiktok dengan membuat konten-konten yang menarik.
Kamu juga bisa mengeluarkan sedikit modal untuk membuat foto katalog produk, melakukan endorsemen atau bekerja sama dengan influencer untuk memperkenalkan produk kamu ke pengikutnya karena cara tersebut cukup efektif dalam mendapatkan keuntungan yang lumayan besar.
5. Grow dan Improve
Yang perlu dipahami dari bisnis adalah tidak ada teori yang pasti, karena biasanya setelah dijalani tidak sesuai dengan perencanaan awal yang sudah dibuat. Hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan zaman, pembeli, competitor yang cepat berubah. Ketika bisnis kamu sudah berjalan, kamu perlu cek performa dari bisnis kamu untuk mengetahui keuangan bisnis kamu sehat atau tidak, evaluasi harga produk, cek stock barang yang terjual dan tidak terjual, dan hal tersebut harus terus dipelajari agar bisnis kamu bisa berkembang dan terus berinovasi.
Tinggalkan Balasan